
Bahaya Berbicara Saat Khutbah Jum’at Menurut Beberapa Hadits
Diam saat khutbah berlangsung adalah hal wajib dan memang hal ini sudah
jelas apalagi ketika kita sedang beribadah. Tidak sopan kalau sedang
beribadah dan mendengar khutbah, lalu kita malah bicara dengan orang
lain. Bahkan untuk mengingatkan teman yang berbicara pun cukup dengan
isyarat saja karena kalau kita mengingatkan dengan bicara, maka sama
saja. Hal ini diungkapkan oleh Imam Nawawi rahimahullah bahwa cukup
dengan diam dan memberi isyarat saja, orang lain pasti sudah paham kalau
ingin beramar ma’ruf. Kalau orang yang diperingatkan masih belum
mengerti juga, peringatkan dengan sedikit kata-kata dan tidak boleh
berlebihan.
Ini dia beberapa hadits yang menyatakan larangan berbicara waktu khutbah sedang berlangsung:
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa yang sudah berwudhu dan setelahnya
shalat Jum’at, kemudian mendengarkan sesi khutbah dengan baik, tenang,
dan diam, dosa akan diampuni dari Jum’at sebelumnya sampai Jum’at hari
itu ditambah tiga hari.
- Ada lagi sabda yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika imam berkhutbah Jum’at dan jemaah
berbicara, maka jemaah yang bicara tersebut diumpamakan seperti keledai
yang memikul lembaran-lembaran. Itulah larangan berbicara dan berbuat
sia-sia saat mendengar khutbah Jum’at, karena perumpamaan itu memiliki
arti bahwa ibadah jemaah tersebut tidak bermanfaat dan menjadi sia-sia
jika datang tapi malah berbicara saat imam berkhutbah. Beliau pun
menambahkan bahwa yang disuruh diam tapi tidak diam, ibadah Jum’atnya
tidak bisa dianggap sempurna, dan tidak ada Jum’at bagi jemaah tersebut.
- Ada lagi sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Salman Al
Farisi bahwa ampunan akan diberikan kepada mereka yang sudah mandi,
bersuci, memakai wangi-wangian, dan mengerjakan kewajiban shalat, lalu
diam saat imam berkhutbah antara Jum’at satu dan Jum’at lainnya.
- Hadits lain mengungkap sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari
Abu Hurairah yang berkaitan dengan hukum berbicara ketika khutbah Jum’at
bahwa barangsiapa mengatakan kepada sahabatnya di hari Jum’at dengan
tujuan mengingatkan sahabatnya yang tengah bicara untuk diam dan
mendengarkan khutbah sesungguhnya dianggap telah berkata hal yang
sia-sia. Sekalipun maksud hati mengingatkan teman untuk tenang dan
mendengarkan dengan baik, hal itu tidaklah dianggap benar, karena akan
lebih baik jika menggunakan isyarat.
Kemudian muncul pertanyaan tentang apakah boleh menjawab salam sesama
jemaah ketika khutbah berlangsung dan ternyata sama terlarangnya.
Menjawab salam saat imam berkhutbah itu termasuk di dalam hukum
berbicara saat khutbah dan hal tersebut dilarang. Sebaiknya menjawab
salam dengan isyarat, seperti ketika mengingatkan teman untuk
mendengarkan khutbah dengan baik. Bisa dengan anggukan kepala atau
dengan lambaian tangan, dan hal tersebut sudah cukup.
Itulah serangkaian hadits dan penjelasan tentang benar atau tidaknya
berbicara dengan orang lain selagi khutbah sedang berlangsung.
Kesimpulan yang bisa kita ambil adalah bicara saat imam berkhutbah,
termasuk menjawab salam atau mengingatkan teman yang sedang bicara itu
tidak diperbolehkan, asalkan menggunakan isyarat. Itulah bahaya dan
larangan berbicara saat khutbah Jum’at menurut hadits dan patut untuk
ditaati
http://log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL3d3dy5rdW1wdWxhbm1pc3RlcmkuY29tLzIwMTUvMDQvbGFyYW5nYW4tYmVyYmljYXJhLXNhYXQta2h1dGJhaC1qdW1hdC5odG1s
No comments:
Post a Comment