Setiap orang punya kesan dan pengalaman yang berbeda saat hari raya.
Bagi saya, menemani orang tua menerima tamu itu hal yang istimewa. Mulai
usai sholat Idul Fitri hingga hari ketiga, rumah orang tua saya
dikunjungi ribuan tamu yang datang mengalir secara bergelombang. Walau
sebagian besar saya tidak mengenalnya, namun saya merasa bahagia
menemani orang tua menyambut mereka.
Makan makanan masakan ibu dan adik saya adalah hal istimewa lainnya. Ikan asin dan dedaunan pun terasa nikmat luar biasa bila diolah oleh keduanya. Satu pekan berada di rumah orang tua, berat badan dijamin bertambah. Hehehehe..
Moment istimewa yang juga tidak boleh disia-siakan adalah “transfer value” bagi semua anggota keluarga. Untuk lebaran kali ini, di keluarga kami, value yang kami tanamkan adalah “intangible asset dan Enter”. Saya meminta kepada semua anggota keluarga untuk memperkaya “intangible asset” sesuatu yang tidak terlihat tetapi berharga mahal.
Contoh intangible asset antara lain: jujur, amanah, care, integritas, leadership, selalu melakukan yang terbaik dan sejenisnya. Kesemuanya itu tidak terlihat seperti mobil, properti, emas, tabungan dan lain-lain yang sering disebut sebagai tangible asset. Namun, nilai intangible asset bisa jauh lebih mahal dari tangible asset. Saya memberikan banyak contoh tentang fakta ini kepada keluarga saya.
Untuk lebih mengkristalkan pemahaman intangible asset, istri saya memberikan “proyek” membuat video singkat kepada anak-anak saya. Tema yang mereka pilih adalah care (peduli). Insya Allah video tersebut dalam bulan ini saya upload diwebsite ini. Sekarang anak saya sedang sibuk mengeditnya.
Value kedua yang kami tanamkan adalah entar. Kami semua dilarang berkata “entar” atau nanti apabila ada salah satu dari kami meminta tolong. Pekerjaan apapun yang dilakukan harus segera dituntaskan tidak boleh ditunda-tunda. Dalam kesempatan itu, saya memberikan beberapa contoh kerugian yang pernah saya alami gara-gara saya punya sikap mental “entar.”
Begitu saya sampaikan bahwa saya pernah mengalami kerugian ratusan juta gara-gara sikap mental “entar” anak saya terkesima. Apalagi saat saya menyampaikan hitung-hitungan kerugian yang saya derita. Mereka saling berkomentar, “Lebih baik buat saya pak.” Yang lain menimpali, “Ya ampun pak, gede banget.”
Penanaman value yang saya sampaikan mungkin terlihat sederhana bagi Anda. Tetapi saya sudah merasakan dampak positifnya, khususnya bagi perkembangan anak-anak saya. Liburan masih tersisa, bagi Anda yang belum transfer value, bersegeralah melakukannya. Boleh saya tahu, apa pesan lebaran yang hendak Anda tanamkan kepada keluarga Anda?
Salam SuksesMulia!
sumber http://jamilazzaini.com/apa-pesan-lebaran-anda/#
Makan makanan masakan ibu dan adik saya adalah hal istimewa lainnya. Ikan asin dan dedaunan pun terasa nikmat luar biasa bila diolah oleh keduanya. Satu pekan berada di rumah orang tua, berat badan dijamin bertambah. Hehehehe..
Moment istimewa yang juga tidak boleh disia-siakan adalah “transfer value” bagi semua anggota keluarga. Untuk lebaran kali ini, di keluarga kami, value yang kami tanamkan adalah “intangible asset dan Enter”. Saya meminta kepada semua anggota keluarga untuk memperkaya “intangible asset” sesuatu yang tidak terlihat tetapi berharga mahal.
Contoh intangible asset antara lain: jujur, amanah, care, integritas, leadership, selalu melakukan yang terbaik dan sejenisnya. Kesemuanya itu tidak terlihat seperti mobil, properti, emas, tabungan dan lain-lain yang sering disebut sebagai tangible asset. Namun, nilai intangible asset bisa jauh lebih mahal dari tangible asset. Saya memberikan banyak contoh tentang fakta ini kepada keluarga saya.
Untuk lebih mengkristalkan pemahaman intangible asset, istri saya memberikan “proyek” membuat video singkat kepada anak-anak saya. Tema yang mereka pilih adalah care (peduli). Insya Allah video tersebut dalam bulan ini saya upload diwebsite ini. Sekarang anak saya sedang sibuk mengeditnya.
Value kedua yang kami tanamkan adalah entar. Kami semua dilarang berkata “entar” atau nanti apabila ada salah satu dari kami meminta tolong. Pekerjaan apapun yang dilakukan harus segera dituntaskan tidak boleh ditunda-tunda. Dalam kesempatan itu, saya memberikan beberapa contoh kerugian yang pernah saya alami gara-gara saya punya sikap mental “entar.”
Begitu saya sampaikan bahwa saya pernah mengalami kerugian ratusan juta gara-gara sikap mental “entar” anak saya terkesima. Apalagi saat saya menyampaikan hitung-hitungan kerugian yang saya derita. Mereka saling berkomentar, “Lebih baik buat saya pak.” Yang lain menimpali, “Ya ampun pak, gede banget.”
Penanaman value yang saya sampaikan mungkin terlihat sederhana bagi Anda. Tetapi saya sudah merasakan dampak positifnya, khususnya bagi perkembangan anak-anak saya. Liburan masih tersisa, bagi Anda yang belum transfer value, bersegeralah melakukannya. Boleh saya tahu, apa pesan lebaran yang hendak Anda tanamkan kepada keluarga Anda?
Salam SuksesMulia!
sumber http://jamilazzaini.com/apa-pesan-lebaran-anda/#
No comments:
Post a Comment