Saturday, July 4, 2015

Terwujudnya Mimpi Hijaber Anak Tukang Ojek Kuliah di UGM

Siti Nur Haliza, 18 tahun, baru saja lulus dari bangku sekolah. Dia ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, duduk di bangku kuliah.
Gadis asal Japunan, Danurejan, Mertoyudan, Magelang ini sejak di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) punya minat pada bidang hubungan sosial masyarakat. Jika berkuliah, dia ingin menuntut ilmu di jurusan Sosiologi dan mewujudkan cita-cita sebagai Sosiolog.
Tetapi, tampaknya hal itu hanya akan menjadi mimpi. Ini lantaran ayahnya, Agus Wantoro, 47 tahun, tidak punya cukup uang untuk membiayai kuliahnya. Penghasilan sebagai tukang ojek yang setiap hari mendapat uang sebesar Rp30 ribu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pun demikian halnya dengan sang ibu, Sri Suwarsih. Ibu ini tidak bekerja dan lebih banyak di rumah mengurus adik Siti yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Siti tidak memilih patah arang. Dia berusaha mendaftar dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Bermodal ketekunan dalam belajar, Siti yakin bisa berkuliah di salah satu universitas negeri Indonesia. Pilihannya jatuh ke Jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Benar saja, mimpi itu terwujud. Siti diterima di Jurusan Sosiologi UGM. Ditambah lagi, lolosnya Siti menjadi salah satu penerima beasiswa Bidik Misi semakin menambah kebahagiaannya.
"Alhamdulillah, saya senang sekali bisa masuk UGM, apalagi tanpa dikenai biaya sampai selesai sehingga tidak menambah beban keluarga," ujar Siti, dikutip Dream dari laman ugm.ac.id, Jumat, 3 Juli 2015.
Siti pun bercerita, sempat merasa cemas tidak bisa lolos dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru UGM. Dia begitu khawatir mengingat kondisinya yang begitu kekurangan. Untuk mengatasi kecemasannya, Siti harus seharian berada di warnet hanya untuk menunggu hasil pengumuman kelulusan.
"Dari jam 7 pagi sampai 5 sore di warnet, berkali-kali cek pengumuman. Begitu tahu lolos saya langsung sujud syukur, semoga ini membuka jalan untuk mengangkat kondisi keluarga kami," kata dia.
Meski sudah dinyatakan lulus seleksi, Siti masih tetap melamar kerja untuk membantu orangtua memenuhi kebutuhan keluarganya. Alumnus SMA 4 Magelang ini diterima bekerja di bagian logistik distributor gula pasir di dekat rumahnya.
Melihat kegigihan Siti, sang ayah, Agus mengaku bangga. Anaknya tidak pernah menyerah meski dalam keadaan yang serba sulit.
"Meski dalam kondisi yang serba sulit seperti ini, Siti tetap tekun belajar bahkan sejak bangku SD selalu meraih juara dan dapat beasiswa," ungkap Agus.
Agus pun berjanji akan berusaha lebih keras lagi supaya bisa membiayai kuliah anaknya. Apalagi jika mengingat putri sulungnya itu selalu menjalankan tirakat saat masih bersekolah.
"Saat sekolah Siti rajin puasa Senin-Kamis karena kami hanya bisa memberi uang saku untuk naik bis ke sekolah saja," terang Agus.
Sang ibu, Sri juga merasakan kebahagiaan yang sama. Dia hanya bisa mendoakan Siti mampu meraih cita-citanya.
"Tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk Siti, hanya doa semoga apa yang dicita-citakan bisa terwujud," ungkap Sri.
http://www.dream.co.id/orbit/terwujudnya-mimpi-anak-tukang-ojek-jadi-sosiolog-150702y.html#

No comments:

Post a Comment