Bismillahirrohmanirrohiim,
Terkadang bila kita berdiri untuk melakukan sholat masih banyak fikiran dan ingatan yang terus membayang-bayangi diri kita. Hal ini sering sekali membuat ibadah yang kita lakukan menjadi tidak khusyu, hingga lupa jumlah rakaat, lupa bacaan, lupa gerakan dan seterusnya. Anggota badan melakukan gerakan sholat namun fikiran dan angan-angan kita berkeliling mengingat kejadian yang telah lampau ataupun membayangkan kejadian-kejadian yang belum terjadi. Sholat menjadi kering tanpa makna, hampa, tidak menikmati dan tidak menghasilkan kerinduan untuk sholat kembali. Inilah yang sering kita alami.
Saya bertanya-tanya, bagaimanakah cara kita agar sholat menjadi sesuatu yang di rindukan, menjadi sesuatu yang mengobati kegelisahan-kegelisahan dan semua harapan kita, menjadi tempat bercerita susah dan senang perjalanan kehidupan ini, sholat menjadi sesuatu yang mewangi dan menggembirakan hati. Akhirnya perihal ini pun ku sampaikan kepada Pak Imam sahabatku.
Beliau menyampaikan, paling tidak ada dua hal yang harus kita lakukan agar sholat yang dikerjakan menjadi indah dan penuh makna. Yang pertama, beliau tuturkan, hadirkan suasana hati yang riang gembira penuh suka cita seperti halnya seorang kekasih ingin bertemu dengan kekasihnya. Bukankah Allah menjadikan hambanya yang melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya sebagai kekasih-Nya? katanya. Seorang pecinta yang sesungguhnya pastilah merasakan bunga-bunga asmara yang menggelora ketika mengingat kekasihnya, terlebih bila bertemu. Demikian halnya seorang hamba yang menghadirkan perasaan senang berjumpa dengan pencipta-Nya, pastilah akan memperhatikan setiap tutur kata dan gerak gerik yang ia lakukan.
Yang kedua adalah, tutur beliau, mengetahui keistimewaan-keistimewaan Allah SWT. Hanya Allah-lah satu-satunya zat yang menciptakan, mengatur, memelihara dan mematikan. Hanya Allah-lah satu-satunya tempat bermohon dan meminta, Hanya Allah-lah satu-satunya tempat menundukkan diri, hati, jiwa dan perasaan. Allah-lah tempat bergantungnya segala sesuatu yang ada di semesta raya ini. Yang tidak beranak ataupun diperanakkan, dan tiada ada satu pun yang memiliki kesamaan dengan Allah SWT.
Dengan kedua hal inilah, insya Allah kita akan dapat merasakan ketenangan dan keindahan sholat yang kita lakukan. Penuh penghayatan dan etika di hadapan Allah SWT. Tidak terburu-buru justru ingin berlama-lama bersenandung kalam Allah (Al Qur'an) di hadapan pemiliknya. Berlama-lama memuji-Nya karena kebaikan-kebaikan yang terus mengalir dalam kehidupan kita. Berlama-lama dalam berdo'a karena mengetahui akan kekurangan dan khilaf yang kita lakukan selama ini.
Semoga dengan kedua hal ini kita bisa menjadi hamba Allah yang lebih baik, lebih bermakna dalam menjalani kehidupan singkat ini. Dan cerialah di hadapa Tuhan-Mu, cerialah menghadapi permasalahan hidup dan cerialah ketika engkau kembali kepada Allah.
wa laa hau la wa laa quwwata illa bi Llah.
Diaz Ahmad
No comments:
Post a Comment