Thursday, March 31, 2016
Pak Siyono Ramai Beritamu
Kemarin di sosial media ada yang memposting tentang Pak Siyono, menarik karena nama ini nama lokal dan khas pedesaan. Ada apa dengan beliau, sepertinya hari ini sedang ramai di perbincangkan. Maklum televisi rusak dan kadang-kadang juga online. Iseng saya coba searching tentang beliau. Baca-baca dari berbagai situs saya pun baru sadar kalau kejadian ini sudah berlangsung dua pekan lalu. Beliau di duga teroris, di jemput oleh pihak berwajib dalam keadaan sehat wal afiat dan pulang di jemput oleh sang istri sudah menjadi jenazah.
Membaca keseharian Pak Siyono dari beberapa situs saya kok jadi khawatir. Bila orang, yang menurut pengakuan orang tua, mertua dan warga sekitarnya baik, taat agamanya dan berbakti kepada orang tua dan masyarakat sekitarnya bisa menjadi terduga teroris bagaimana halnya dengan kita yang baru (akan) melangkah dalam dunia kebaikan. Saya pribadi terkadang timbul perasaan, jangan-jangan karena saya mengajar pengajian anak-anak di masjid nanti bisa di sangka teroris juga. Bagaimana saya tidak mengajari anak-anak membaca al qur'an, di lingkungan kami tidak ada orang yang mengajarkan al qur'an. Atau jangan-jangan karena ketakutan di sangka teroris orang-orang segan dan enggan menjadi guru pengajian.
Saya membaca, almarhum pak siyono dan istri membangun TK sebagai upayanya meningkatkan kualitas pendidikan di desanya. Agar anak-anak semenjak dini sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan kebaikan. Dan TK tersebut semakin hari semakin banyak peminatnya. Bila pak siyono yang gigih mengupayakan pengentasan kebodohan semenjak usia dini di desanya bisa di anggap teroris, bagaimana dengan orang-orang yang ingin membuat lembaga pendidikan karena di wilayah tersebut belum ada lembaga pendidikan bisa jadi urung karena ketakutan akan di duga seorang teroris juga. Dan kebaikan-kebaikan beliau lainnya yang tidak bisa di tuliskan di sini.
Dr. Zakir Naik dalam salah satu ceramahnya tentang arti teroris mengatakan, siapapun bisa menjadi seorang penteror karena menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran pihak lain. Maka menurut saya seseorang atau sekelompok orang, ataupun organisasi, lembaga resmi ataupun tidak, formal ataupun tidak bila memberikan rasa was-was, kekhawatiran, ketakutan, kegelisahan, menimbulkan rasa kengerian, kekejaman, kesadisan maka bisa di katakan teroris. Sehingga terminologi teroris tidak subjective milik orang, golongan, lembaga atau organisasi tertentu. Bila definisi ini di fahami maka bisa jadi pihak-pihak yang membuat ketakutan orang-orang yang ingin berbuat kebaikan di tengah masyarakat juga bisa di kategorikan teroris. Maka bisa jadi Densus 88 ataupun BNPT dalam kacamata aktivis dakwah masuk dalam kategori teroris, karena menimbulkan ketakutan, was-was dan kekhawatiran. Tentu hal ini tidak kita inginkan, kita berharap polisi seperti semboyannya melindungi dan mengayomi tetap menjadi jiwa dan semangat pengabdiannya di tengah masyarakat.
Siapapun kita yang memiliki rasa kemanusiaan pasti menyayangkan peristiwa ini. Sebagai lembaga tinggi negara dengan seluruh fasilitas yang diberikan untuk menjalankan tugasnya, seharusnya kehati-hatian, kebijaksanaan dan ketelitian yang di kedepankan. Semoga peristiwa ini tidak terulang lagi, dan cukup pak siyono saja (terakhir) yang menjadi pembelajaran kita bersama.
Untuk almarhum pak siyono "Allahumaghfirlahu warhamhu wa aafihi wa’fuanhu wa akrim nuzulahu wawassi’u mudkholahu wagh silhu bima-in wa tsalji, wa naqqihi minal khata-ya- kama- yu- naqqats tsaubal abyadhu minad danas’ wa abdilhu da-ron khairan min da-rihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi-, wa qihi-finatalqabri wa’adza-bah
( Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburnya, cucilah dosa-dosanya dengan air, es dan embun, bersihkan dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan pakaian yang putih dari segala kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah istrinya dengan istri yang lebih baik, masukkan di ake dalam surga, hindarkan dia dari siksa kbur dan siksa neraka) (HR Muslim)
Allahu'alam wa laa haula wa laa quwwata illa billah
Semoga bermanfaat
Diaz Ahmad
Sumber :
1. Kiblat.net
2. Hidayatullah.com
3. Kabarhukum.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment