Banyak
penelitian di dunia Psikologi yang mengungkapkan keterkaitan antara apa
yang ditonton seorang anak melalui media televisi akan berpengaruh pada
perilakunya.
"Dalam
sebuah riset di dunia Psikologi, telah dibuktikan anak itu akan
berperilaku seperti apa yang ia tonton dan ia dengar," kata Ihsan di
kantor KPI, Selasa (1/3).
Diungkapkan
dia, dalam sebuah ujicoba ilmiah seorang anak diberi sekilas tayangan
kekerasan, kemudian anak tersebut ditaruh sendirian dalam sebuah kamar
dengan boneka. Secara spontan anak tersebut akan melakukan kekerasan
terhadap boneka tersebut.
"Tentu secara logika hal ini juga bisa terjadi pada tayangan kebanci-bancian dan mengandung unsur perilaku seks menyimpang," katanya.
Ihsan
yang juga koordinator Gerakan Indonesia Beradab (BIG) menilai bisa jadi
inilah yang saat ini terjadi, dimana belakangan muncul fenomena LGBT
(Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) yang kian marak di kalangan
generasi muda.
"Karena
itu tayangan kebanci-bancian dan perilaku seks menyimpang seperti ini
harusnya tidak layak ditayangkan, sebab dapat merusak pola pikir anak
indonesia," ujarnya.
Ini
dikarenakan masa tumbuh kembang anak yang mudah menyerap informasi
apapun yang ia dapatkan, termasuk salah satunya berbagai tayangan yang
berunsur negatif seperti tayangan kebanci-bancian.
sumber republika.co.id
No comments:
Post a Comment