Saturday, April 2, 2016

Allah Menunggumu Dengan Kegembiraan.



Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku.
(QS. Al Fajar 27-30)

Berbahagia dan beruntunglah orang-orang yang di nantikan dan di tunggu-tunggu kedatangannya oleh Allah SWT. Allah memanggilnya dengan penuh kelembutan dan panggilan yang merayu syahdu, kepada jiwa yang selalu tenang, penuh kedamaian dan jiwa yang di penuhi kekhusyukan. Jiwa yang teruji dan terbukti mampu melewai setiap lika-liku kehidupan yang terkadang sangat mengoncangkan iman di sebabkan tarikan dan godaan kecantikan dunia ataupun di karenakan hasutan ketakutan-ketakutan menjalani kehidupan yang di tiupkan oleh golongan jin dan juga manusia. Bila setan tidak bisa menggoda dengan keserakahan megumpulkan isi dunia, maka ia akan meniupkan kekhawatiran-kekhawatiran, ketakutan, keresahan angan-angan dan lintasan yang mengerikan ketika menjaga keistiqomahan iman.

Di tiupkannya ketakutan tidak mendapatkan pekerjaan bila mengenakan hijab, di buat takut tidak memiliki teman bila tidak merokok, tidak meminum minuman keras dan ketakutan-ketakutan yang lainnya. Pada titik inilah jiwa orang-orang yang beriman di uji, baik dengan kenikmatan dunia yang di carinya ataupun dengan ketakutan akan di tinggalkan oleh dunianya. Bila ia puas dan ridha dengan keinginan Allah, ia memilih apa yang di perintahkan Allah saja walaupun pahit, getir, menyesakkan dada, maka bergembiralah ia dengan pilihannya tersebut. Cepat atau lambat, saat ini atau di masa yang akan datang pasti Allah akan mengganti duka yang di rasakan dengan yang lebih baik dan lebih manis. Bila ia puas dan ridha dengan keinginan Allah saja, terus menerus hingga menjadi karakter pada dirinya, maka orang-orang itulah yang di sapa oleh Allah dengan panggilan yang menyejukkan, wahai jiwa yang selalu tenang dengan pilihan bersama Allah.

Merasa puas, cukup dan ridha kepada apa yang telah Allah syariatkan baginya, terus menerus hingga akhir hayat itulah yag menyebabkan Allah jatuh cinta pada dirinya. Nampak pada dirinya perintah-perintah Allah hidup dan nyata, ia merasakan kebahagiaan dan keasyikan menjalani seluruh perintah-perintah Allah yang menjadi kewajibannya. Saat sendiri ataupun beramai-ramai, dalam keadaan senang ataupun dalam kesedihan ia terus-menerus (selalu) menomor satu kan Allah saja. Ustadz Yusuf Mansyur mengatakan, "Allah terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan, dengan Allah menjalani prosesnya dan pada akhirnya di kembalikan lagi kepada Allah. Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus".

Orang yang menjadikan Allah sebagai nomor satunya dalam setiap aktifitas kehidupannya inilah yang berhak masuk ke dalam golongan hamba-hamba Allah. Pasti tidak mudah, namun bukan perkara yang tidak mungkin. Bila jiwa telah tergiur dan tergoda dengan panggilan kasih sayang yang menyejukkan dari pemilik jiwa yang menciptakannya, maka ia akan berusaha dan berjuang dengan segala kemampuan dan sepenuh jiwanya untuk mendapatkan kerinduan dan kecintaan Allah SWT. Bila ia tersandung dan jatuh, pasti ia akan berdiri lagi mengejar walaupun tertatih-tatih mencari perhatian Nya. Kesungguhan, pengorbanan dan perjuanganya pastilah tidak sia-sia, seperti yang di janjikan Allah di akhir surat Nya, masuklah ke dalam jannah Ku, masuklah ke dalam surga Ku. Pastikan anda, saya dan kita semua adalah yang tertatih-tatih mencari perhatian Allah itu. Walaupun diri kita pendosa, hina dan penuh keburukan, yakinilah bahwa Allah tersenyum meyambut kedatangan kita. Semoga bermanfaat.

Allahu Ta'ala 'alam
Wa laa ha laa wa laa quwwata illa billahi.

Diaz Ahmad

No comments:

Post a Comment