Di setiap kali kita selesai mengambil air wudhu ada do'a yang biasa kita tambahkan setelah membaca syahadat, yaitu "Allahumajalni minat tawwabiina, wajalni minal mutatohiriina, wajalni min 'ibadikas sholihiin". Bila kita memahami, menghayati dan meresapi do'a tersebut betapa bertambah sejuknya air yang mengalir membasahi anggota wudhu kita. Ada kesegaran, kebersihan, kegembiraan dan suka cita, bukan hanya jasmani yang di segarkan dan di bersihkan oleh air wudhu namun juga jiwa, hati, perasaan dan pikiran kita. Arti do'a tersebut (kurang lebih) adalah, " ya Allah jadikanlah diri ku ini bagian dari hamba-hamba Mu yang (senantiasa) bertaubat, jadikanlah diri ini bagian dari hamba-hamba Mu yang (senantiasa) mensucikan diri (lahir maupun batinnya) dan juga jadikanlah diri ini bagian dari hamba-hamba Mu yang soleh".
Tanpa di sadari sebenarnya kita meminta, memohon dan berharap agar menjadi hamba-hamba yang di cintai oleh Allah SWT. Di dalam al qur'an surat Al-Baqarah ayat 222 yang artinya, "Sesungguhnya Allah menyukai (mencintai) orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri". Dan beruntung sekali orang-orang yang di sukai terlebih lagi di cintai oleh Allah SWT. Beruntung bukan hanya dalam urusan duniawinya semata, namun keberuntunganya adalah terjaganya waktu yang di jalaninya dari perkara-perkara dosa dan sia-sia yang megantarkan dirinya mendapatkan ampunan dan syurga Nya kelak.
Cerminan orang-orang yang mengamalkan wudhunya dengan baik akan terlihat istimewa dalam kesehariannya. Nilai-nilai wudhu yang ia resapi dan hayati akan terpantul jelas dalam prilaku dan tindakannya. Ia akan berhati-hati memperhatikan setiap yang ia nikmati, ia akan memastikan bahwa sumber dari kenikmatan yang ia rasakan berasal dari sumber yang baik, bersih dan halal. Seperti halnya ia memastikan sumber air wudhu yang ia gunakan haruslah memenuhi syarat seperti tidak berbau, tidak berwarna dan juga tidak memiliki rasa. Ia hanya mau menerima dan menikmati yang bersih, suci dan benar. Membasuh tangan sama halnya melambaikan tangan dari perkara-perkara yang di larang oleh Allah. Ia hanya mau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik, halal dan yang di benarkan oleh syariat.
Demikian pula dengan lisan, pasti lisan yang bersih dan suci dari perkataan-perkataan kotor, mengumpat, memaki, ghibah dan mengadu domba. Lisan yang senantiasa di bersihkan pasti akan bersuara indah dan merdu karena ia membawa pesan-pesan kebaikan, ajakan untuk berbuat amal yang terpuji. Kebenaran yang di sampaikan penuh dengan kelemah lembutan, manis penuh kasih sayang jauh dari sifat arogan, keras dan kasar. Wajahnya selalu berhiaskan senyuman dan penuh keramahan, kepada siapa saja. Menghormati yang lebih tua seperti halnya menghormati orang tuanya sendiri dan menyayangi yang lebih muda seperti halnya menyayangi adik kandungnya sendiri.
Telinga, kepala dan kaki yang di basuh tidak hanya bersih ketika sholat, namun senantiasa berkeinginan agar anggota tubuh tersebut bersih dzohir maupun batin. Tidak hanya fisik telinga yang sudah bersih, namun pemanfaatan telinga untuk mendengarkan yang bersih lagi baik. Ia akan menghindari pendengarannya dari ghibah, fitnah dan namimah. Kepala senantiasa terisi dengan pikiran-pikiran yang sehat, bersih dan penuh optimis. Yang keluar dari kepalanya tidak lain hanyalah gagasan-gagasan, ide, solusi, pemikiran cemerlang yang memberikan kontribusi amal-amal kebaikan bagi dirinya dan juga orang lain.
Kaki yang bersih senantiasa melangkah ke tempat-tempat yang menambah kecintaan Allah pada dirinya. Kaki di gunakan untuk menjenguk dan bersilaturahim kepada saudaranya. Tangkas, cepat bergerak meringankan dan membantu orang-orang yang terkena musibah dan orang-orang yang kesusahan.
Ya Allah, baru pelajaran wudhu saja orang-orang bisa jatuh cinta kepada agama Mu, karena ia menjad dalil yang hidup, dalil yang berjalan dan dalil yang mempesona sekitarnya. Belum lagi sholat, zakat, haji dan lain-lain. Sungguh benar syariat Mu dan kamilah yang bodoh, angkuh dan sombong terhadap kebenaran agama Mu.
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya". (QS. As Syams 9-10)
Allahu'alam wa laa hau laa wa laa quwwata illa billah.
Semoga bermanfaat
Diaz A. Lanang
No comments:
Post a Comment