Saturday, April 2, 2016
Gema Salimah Berkumandang di Bumi Nyiur Melambai
Salimah PW Sulawesi Utara mengawali rangkaian kegiatannya di tahun 2016 dengan menyelenggarakan Gema (Gerakan membaca Al Qur’an) Salimah. Pelaksanaannya bertempat dimana Rakorwil kemarin berlangsung yakni di Balai Diklat Keagamaan, Paniki, Manado. Acara ini menggandeng Dompet Dhuafa (DD) yang mendatangkan trainer dari Komunitas Cinta Qur’an Jakarta.
Puluhan muslimah dari berbagai Majelis Taklim di Sulawesi Utara meramaikan acara ini. Mereka datang dari Sangihe, Minahasa Selatan, Paniki, Mapanget, Sindulang,Dendengan Dalam, Maasing, Sarongsong. Gema Salimah dibuka oleh ketua BKMT (Badan Koordinasi Majelis Taklim) Propinsi Sulawesi Utara, Dra. Ha. Zubaedah Albugis. Dalam kesempatan itu tokoh majlis taklim senior ini menyambut gembira kegiatan yang diselenggarakan oleh Salimah PW Sulawesi Utara.
“Inilah salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam, yakni membaca Al Qur’an,” ujarnya. Ia juga menyatakan bahwa hari itu terasa teduh karena lantunan ayat suci Al Qur’an dan tampilan solehah ibu-ibu yang hadir. Termasuk nuansa ungu yang menjadi ciri khas Salimah. “Ungu itu warna yang spesial karena adalah warna anggrek yang merupakan bunga yang cantik, mahal dan disukai oleh semua orang. Dan yang hadir pada hari ini seumpama anggrek-anggrek yang bermekaran,” paparnya yang disambut senyuman oleh hadirin.
Melengkapi pembukaan acara tampil dua ananda yang menunjukkan kebolehannya dalam menghapal Al Qur’an dengan bacaan yang baik, syahdu dan merdu. Spontan banyak para hadirin yang terpukau dan tersentuh hingga menitikan air mata.
Metode Baca Qur’an yang Unik
Pelaksanaan Gema berlangsung baik karena peserta bersemangat mengikuti materi yang disampaikan oleh ustadz Asep Sumantri. Metode yang digunakan adalah Metode Tahrir yangdiklaim sebagai cara yang super cepat & super mudah dalam membaca Al Qur’an. Dalam kesempatan tersebut ustadz Asep mengingatkan kembali cara melafalkan huruf Al Qur’an atau yang lebih dikenal dengan pelajaran Makhrojul Huruf. Metode yang digunakan terbilang unik karena menggunakan bahasa yang ringan dan menarik dengan merangkai cerita dari kumpulan huruf hijaiyah. Serta menyampaikan kaidah dasar dalam membaca Al Qur’an seperti pemberian tanda baca, tanwin, sukun, tasdid, harkat.
Dan yang membuat antusias perseta tidak menurun karena di antara sesi materi disisipkan video motivasi hafidz Qur’an baik dari kalangan anak-anak dan penyandang difable mata (tuna netra). Penyampaian ini dimaksudkan memotivasi peserta agar bersemangat untuk menyukai belajar Al Qur’an dari membaca dengan kaidahnya hingga berkinginan untuk menghapal. Banyak dari peserta yang meneteskan airmata karena haru dan malu oleh pencapaian luar biasa dari anak-anak dan tuna netra yang ditampilkan pada video materi.
Kemeriahan acara terjaga dari sisipan relaksasi yang disampaikan oleh ustadz Zaenal, mitra dari ustadz Asep yang akrab disapa Kang Zae. Celotehannya mampu menerbitkan gelak tawa di kalangan peserta. Dan tak lupa kenang-kenangan dari Salimah berupa doorprize yang menarik.
Sumber : salimahsulut.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment