Ahmed James, pria kelahiran Seatlle yang memilih untuk memeluk Islam
setelah menjawab pertanyaan besar tentang hidup, membaca riwayat hidup
Malcolm X serta mendengar musik hop hop.
Ahmed James, pria yang lahir dan besar di Seattle, Washington, merupakan laki-laki yang dibesarkan dengan latar belakang Kristen seperti kebanyakan orang Amerika lain. Keluarganya tidak benar-benar mempraktekkan dan mungkin hanya pergi ke gereja pada libur istimewa, beberapa kali dalam setahun.
Tapi di luar itu, ia tidak benar-benar memiliki agama yang dipeluk sampai sekolah tinggi saat ia pergi ke sekolah Katolik, dan di sanalah ia mulai menjadi tertarik dengan agama. Mulai lebih dari sekadar agama, ia mulai menjadi tertarik ke dalamnya, dan ada satu pertanyaan yang semua orang sebenarnya juga menyimpannya di dalam hati.
Ahmed James, pria yang lahir dan besar di Seattle, Washington, merupakan laki-laki yang dibesarkan dengan latar belakang Kristen seperti kebanyakan orang Amerika lain. Keluarganya tidak benar-benar mempraktekkan dan mungkin hanya pergi ke gereja pada libur istimewa, beberapa kali dalam setahun.
Tapi di luar itu, ia tidak benar-benar memiliki agama yang dipeluk sampai sekolah tinggi saat ia pergi ke sekolah Katolik, dan di sanalah ia mulai menjadi tertarik dengan agama. Mulai lebih dari sekadar agama, ia mulai menjadi tertarik ke dalamnya, dan ada satu pertanyaan yang semua orang sebenarnya juga menyimpannya di dalam hati.
Apa yang terjadi saat ia mati dan apa sebenarnya
tujuan dari hidup. Dan ia telah diajarkan tentang sejarah Kristen dan
sejarah baru Katolik, serta perbedaan cara berdoa dan banyak hal lain
lagi. Tapi, ia tidak pernah merasa itu adalah untuknya dan ia juga tidak
pernah merasa seperti benar-benar ditarik kepada itu.
Jadi selama sekolah tinggi ia mulai membaca tentang
perbedaan agama. Ia mengambil perbandingan kelas agama yang benar-benar
ditawarkan di sekolahnya, dan ia diajarkan tentang Budha, Hindu, Islam,
Darwinisme serta berbagai hal semacam itu, dan ia menjadi sangat
tertarik dengan Ketuhanan tanpa agama yang spesifik.
Ia hanya belajar sebanyak yang ia bisa tentang
perbedaan agama, dan ia mengira Islam tidak dan belum keluar dari poin
tersebut. Ia berfikir kalau hasrat sesungguhnya yang pertama kepada
Islam adalah saat ia berada di sekolah tinggi, di mana ia membaca
riwayat hidup dari Malcolm X.
Menurutnya, itu adalah buku yang benar-benar
merubah hidupnya dan tidak ingin menjadi Muslim secepatnya, melainkan
hanya merubah banyak hal dari dirinya. "Saya membaca riwayat hidup
Malcolm X dan itu adalah buku yang benar-benar merubah hidup saya," kata
dia seperti yang dilansir onislam.net.
Namun, James yang sangat menyukai dan memang tumbuh
bersama musik hip hop, menuturkan kalau kata Allah yang pertama kali ia
dengar justru dari salah satu musik hip hop. Saat itu, ia memang sedang
dalam kondisi yang tidak begitu sadar dan hanya menggoyangkan kepalanya
mengikuti irama musik.
Selain terdengar bagus, ia merasa kalau ada benih
yang tertanam pada waktu itu, tanpa pernah mendapatkan pemahaman yang
benar atau tidak tentang Islam. Hal itu diskarenakan memang banyak
Muslim dengan aliran sunni pada waktu itu yang berada di masyarakat
Afrika Amerika, yang juga membuat musik hip hop.
Tumbuh di kota yang sangat multi budaya, ia juga
melihat langsung bagaimana Amerika adalah tempat yang sangat rasialis
dan rasisme menjadi sesuatu yang tidak bisa dilepaskan. Ia juga bisa
merasakan perjalanan seperti Malcolm X, dan ia benar-benar terkesan
ketika ia melanjutkan ibadah haji dan merubah sudut pandangnya.
sumber republika.co.id
No comments:
Post a Comment