Thursday, December 24, 2015

Akmal Sjafril: Ghazwul Fikri Lebih Berbahaya daripada Perang Fisik


Pertemuan kedua Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Moh. Natsir, Bandung, kembali diselenggarakan di Ruang Seminar Besar Pusdai Jabar pada Kamis, 17 Desember 2015. Ghazwul fikri atau perang pemikiran menjadi bahasan pada kuliah kali yang terselenggara atas kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat ini.

Akmal Sjafril selaku inisiator SPI menjadi narasumber dalam rangkaian kuliah yang berlangsung setiap pekannya hingga bulan April 2016 ini. Akmal menyampaikan pengertian, sejarah, aspek, dan fenomena seputar perang pemikiran yang berlangsung saat ini di seluruh dunia, terutama Indonesia.
Ghazwul fikri merupakan jenis perang yang lebih berbahaya daripada perang dengan dengan menggunakan senjata. Perang fisik membuat muslim yang kalah menjadi syuhada, tetapi perang pemikiran membuat orang yang kalah menjadi budak atau boneka,” ujar Akmal Sjafril.

Beberapa peristiwa terorisme yang diidentikkan dengan Islam, seperti kasus Paris dan ISIS, menjadi contoh perang pemikiran melalui propaganda media. Media menyerang pikiran penduduk dunia untuk mengidentikkan Islam dengan terorisme. “Kasus-kasus seperti itu membuat umat muslim ragu untuk melindungi nama Islam, membuat umat muslim enggan untuk maju membela Islam. Padahal penuh rekayasa,” tambah Akmal.

Kuliah yang berlangsung kurang lebih dua jam ini menuai tanggapan dari Arina Nur Azizah, mahasiswi Teknik Lingkungan angkatan 2011 di Institut Teknologi Nasional Bandung (ITB). “Ternyata perang pemikiran ini bukan hanya wacana saja, melainkan benar-benar nyata di depan mata kita. Kita sebagai orang yang berlatar belakang memiliki pendidikan yang tinggi seharusnya menjadi tonggak utama dan tameng yang sebenar-benarnya agar perang pemikiran ini bisa dimenangkan oleh umat Muslim,” ujarnya. (Muhammad Ilham Muttaqin)

sumber islamedia.id

No comments:

Post a Comment