Tuesday, February 16, 2016

Bersandar Hanya pada Allah

ORANG yang paling beruntung di dunia ini adalah orang yang mampu bersandar hanya kepada Allah. Dengan meyakini bahwa memang Allah-lah yang menguasai segala-galanya. Ia sangat meyakini bahwa tidak ada satu celah pun yang luput dari kekuasaan Allah, tidak ada satu noktah sekecil apapun yang luput dari genggaman Allah. Allah-lah yang menguasai segala sesuatu di muka bumi ini termasuk diri kta.
Adapun kita, manusia, diberi kebebasan untuk memilih, “Faalhamaha fujuraha wataqwaaha”, “Dan sudah diilhamkan di hati manusia untuk memilih mana kebaikan dan mana keburukan”. Potensi baik dan potensi buruk telah diberikan, kita tinggal memilih mana yang akan kita kembangkan dalam hidup ini. Oleh karena itu, jangan salahkan siapapun andaikata kita termasuk berkelakuan buruk dan terpuruk, kecuali dirinyalah yang memilih menjadi buruk.

Sedangkan keberuntungan bagi orang-orang yang bersandarnya kepada Allah mengakibatkan dunia ini kecil untuk menjadi sandaran baginya. Sebab, seseorang yang bersandar pada sebuah tiang akan sangat takut tiangnya diambil, karena dia akan terguling, akan terjatuh. Maka dari itu tidak pernah ada sandaran terbaik selain Allah SWT.

Semua yang kita sandari sangat mudah bagi Allah atau akan ‘sangat mudah sekali’ bagi Allah mengambil apa saja yang kita sandari. Namun, andaikata kita hanya bersandar kepada Allah yang menguasai setiap kejadian, “laa khaufun alaihim walahum yahjanun’, kita tidak pernah akan panik dalam menghadapi kehidupan ini, Insya Allah.

Oleh karena itu, jangan pernah bersandar kepada harta yang kita miliki. Karena Allah berkuasa itu
mengambilnya kapan saja. Demi Allah, tidak ada yang harus kita gantungi selain hanya Allah saja.
Semakin kita bergantung pada sesuatu, semakin diperbudak. Oleh karena itu, jangan pernah bergantung pada siapapun selain Allah. Karena segala sesuatu memiliki sifat lemah.

Oleh karena itu, harus bagi kita untuk terus menerus meminimalkan penggantungan. Karena makin banyak bergantung, siap-siap saja makin banyak kecewa. Sebab yang kita gantungi, “Lahaula wala quwata illa billaah” (tiada daya dan kekuatan yang dimilikinya kecuali atas kehendak Allah). Maka, sudah seharusnya hanya kepada Allah sajalah kita menggantungkan, kita menyandarkan segala sesuatu, dan sekali-kali tidak kepada yang lain, Insya Allah.[]

sumber islampos.com

No comments:

Post a Comment