Sahabat
Ummi, kisah Ashabul Kahfi tentu tak asing lagi bagi kita. Kisah tentang
beberapa pemuda yang berlari dan bersembunyi dalam gua untuk
menghindari kejaran bala tentara yang memaksa mereka mengikuti kehendak
penguasa. Mereka tertidur dalam gua ratusan tahun lamanya, lalu bangun
di suatu zaman yang sama sekali baru untuk mereka. Penguasa lalim telah
berganti dengan penguasa adil.
Allah berkisah bagaimana Dia menjaga para Ashabul Kahfi ini di dalam gua selama rentang waktu 309 tahun itu.
"Dan
kamu akan melihat matahari, ketika terbit, condong dari gua mereka ke
sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah
kiri, sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu.”
(QS.Al-Kahfi:17)
"Dan
kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur, dan kami
bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka
menjulurkan kedua lengannya di muka pintu gua." (QS.Al-Kahfi:18)
Kita
tentu tergelitik, siapakah mereka pemuda Ashabul Kahfi ini? Apa yang
telah mereka perbuat sehingga demi menjaga mereka, Allah sampai menyuruh
matahari membelokkan sinarnya? Bahkan tidurnya mereka pun, dijaga Allah
hingga perhitungan paling tepat kapan mesti balik ke kanan dan kapan
mesti balik ke kiri.
Mereka
adalah pemuda biasa. Bukan nabi, bukan ulama. Mereka hanyalah
pemuda-pemuda yang berusaha mempertahankan keislamannya walaupun
orang-orang di sekitarnya tak suka.
Jika
kita tilik sejarah lebih jauh, zaman para Ashabul Kahfi ini kurang
lebih mirip dengan zaman kita sekarang. Saat itu sedang tidak ada nabi
ataupun rasul. Negara dipimpin oleh seorang raja yang tidak menegakkan
hukum-hukum Allah. Peraturan negara dibuat sedemikian rupa sehingga
menyulitkan orang-orang yang ingin menyembah Allah saja.
"Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia (Allah), sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah)." (QS.Al-Kahfi:15)
"Sungguh,
jika mereka mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu
dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika
demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya."
(QS.Al-Kahfi:20)
Dan
inilah yang membuat para pemuda Ashabul Kahfi itu istimewa di hadapan
Allah sehingga dimuliakan-Nya dengan penjagaan yang luar biasa selama di
dalam gua:
"Sesungguhnya
mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada (Allah) Tuhan
mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk," (QS.Al-Kahfi:13)
"dan
Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka
berkata: Tuhan kami adalah tuhan langit dan bumi, kami sekali-kali tidak
akan menyeru tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian, telah
mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran." (QS.Al-Kahfi:14)
Para
pemuda Ashabul Kahfi dijaga oleh Allah karena mereka bertahan dengan
keislaman mereka. Dan karena mereka berani berkata : ‘Tuhan kami adalah
Tuhan langit dan bumi, kami sekali-kali tidak akan menyeru tuhan selain
Dia’.
Sahabat
Ummi, dengan kemiripan zaman para Ashabul Kahfi dulu dengan zaman kita
saat ini, sebagai orang tua bisa mengambil pelajaran bahwa hal paling
paling penting yang harus kita tanamkan pada diri anak-anak kita adalah
keimanan dan keislaman. Iman yang sampai mengakar kuat dalam hati
anak-anak. Sampai bibir mereka bisa berkata bahwa : ‘Tuhanku adalah
tuhan langit dan bumi, dan aku tidak akan menyembah tuhan lain selain
Allah’.
Dengan
ini insya Allah, dalam zaman sesulit apapun anak cucu kita hidup nanti,
Allah akan memberikan jaminan perlindungan pada mereka. Perlindungan
seperti yang telah Dia berikan pada para pemuda Ashabul Kahfi dulu. Alam
semesta tunduk melayani dan semua urusan dimudahkan, bahkan sampai
urusan tidurnya. Inilah perlindungan terbaik buat anak-anak kita. Dan
Allah Lebih Tahu Yang Sebenarnya.
Pida Siswanti
sumber ummi-online.com
No comments:
Post a Comment