Thursday, April 9, 2020

KEUTAMAAN SHALAT



Dari Ibnu Umar ra[1]. Berkata, Rasulullah saw[2]. Bersabda, “Agama Islam dibangun atas lima perkara : Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, membayar zakat, shaum pada bulan Ramadhan dan Haji ke Baitullah.”
(HR. Bukhari-Muslim)

Keterangan :
Kelima hal di atas adalah rukun Islam yang terpenting dan terbesar. Agama Islam diibaratkan oleh Rasulullah saw. Seperti sebuah kemah yang disangga oleh lima buah tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat syahadat, dan empat tiang lainnya adalah tiang-tiang pendukung setiap penjuru kemah tersebut. Tanpa tiang tengah, kemah tersebut tidak akan dapat berdiri tegak. Apabila salah satu dari keempat tiang lainnya tidak ada, kemah tetap berdiri, tetapi sudut yang tidak bertiang itu akan menjadi miring. Berdasarkan hadis di atas, marilah kita melihat diri kita sendiri, sejauh manakah kita telah menegakkan agama Islam ini? Benarkah kita telah menegakkan setiap tiangnya dengan sempurna?

Lima tiang yang disebutkan dalam hadis diatas menunjukkan kewajiban-kewajiban yang penting bagi seorang muslim. Sungguhpun setiap muslim tidak mampu menegakkan seluruh tiang tersebut, dalam Islam shalat adalah tiang yang terpenting setelah iman. Abdullah bin Mas’ud ra. Berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw, “Amalan apakah yang paling di cintai oleh Allah swt.?” Jawab Rasulullah saw. “Shalat.” Kemudian saya bertanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada orang tua.” Kemudian saya bertanya lagi, “lalu apa?” Jawab Nabi saw., “Jihad.”

Mulla Ali Qari rah[3]. Menyatakan bahwa para ulama telah menjadikan hadis ini sebagai dalil bahwa shalat merupakan kewajiban Islam yang terpenting setelah iman. Hal ini diperkuat lagi oleh sabda Nabi saw, : “shalat adalah sebaik-baik ketetapan Allah."

Selain hadis tersebut, masih banyak hadis lainnya yang menjelaskan bahwa amalan manusia yang terbaik adalah shalat. Dalam kitab Jami’us Shagir disebutkan bahwa ada lima orang sahabat yang telah meriwayatkan hadis di atas, yaitu Tsauban ra., Ibnu Umar ra., Salman ra., Abu Umamah ra., dan Ubadah ra. Ibnu Mas’ud ra dan Anas ra. Meriwayatkan bahwa amalan yang paling utama adalah shalat tepat pada waktunya. Ibnu Umar ra. Dan Ummu Farwah juga meriwayatkan bahwa shalat tepat pada waktunya merupakan amalan yang paling utama. Semua hadis ini memperkuat maksud hadis di atas.

Sumber :
Kitab Fadhilah Amal Bab Keutamaan Shalat Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi rah.



[1] Ra. : radhiyallahu anhu
[2] Saw. : shalallahu alaihi wa salam
[3] Rah. : rahmata alaihi

No comments:

Post a Comment