Hadirin sidang jamaah jum'at yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala,
Marilah sama-sama kita memanjatkan puji dan rasa syukur kita kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas nikmat yang tidak pernah terputus atas diri kita. Terus mengalir karunia dan kemudahan dalam menjalani kehidupan. Nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat diberikan waktu sehingga selesailah seluruh aktivitas kegiatan dan kebutuhan kita sehari-hari. Maka selayaknyalah diri kita memuji Allah atas nikmat yang diberikan, Alhamdulillah. Sholawat dan salam bagi Nabi kita, Nabi besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, Kepada keluarga beliau, sahabat beliau dan Insya Allah kepada umat beliau hingga akhir zaman.
Ittaqullah, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa yaitu menjalankan perintah Allah, meninggalkan larangan-Nya dan janganlah kita meninggalkan dunia yang sebentar ini kecuali diri kita membawa Iman, Islam dan Takwa, dalam keadaan menyerahkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala, hari ini kita berada di hari Jum'at pertama di bulan Muharram 1446 Hijriah. Kita bersyukur hingga saat ini, Allah memberikan kesempatan bagi diri kita untuk membenahi, memperbaiki dan mendekatkan diri kita kepada-Nya. Tanpa kita sadari ada orang-orang yang tidak diberikan kesempatan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menikmati kebebasan, menikmati kehidupan hingga hari ini seperti diri kita. Maka bagi orang yang beriman, yang ingin mendapatkan ketakwaan, setiap waktu adalah anugerah. Anugerah untuk mendapatkan kebaikan, anugerah untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, anugerah untuk menggugurkan dosanya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kemuliaan bagi dirinya adalah dekat dan disucikan oleh Allah subhanahu wa taala.
Banyak di antara kita yang tidak mengetahui dan mengenal bahwa agama kita memiliki penghitungan kalender tersendiri. Kebanyakan kita mengenal bulan-bulan nasional, tapi banyak di antara kita tidak mengetahui 12 bulan yang dimaksud dalam agama kita. Bulan Muharam, Safar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'dah dan Dzulhijah. Kebanyakan kita hanya mengenal bulan didalam agama Islam hanya bulan Ramadhan dan juga bulan Syawal. Betapa sedikitnya pengetahuan dan pemahaman kita tentang waktu yang diatur dalam agama kita.
Hadirin jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala, setiap waktu yang baru menjadi momentum bagi orang-orang yang menginginkan kebaikan, yang menginginkan keuntungan. Apabila ia memiliki amanah tangung jawab untuk memajukan usaha, maka ia akan mengevaluasi di awal waktu. Apakah di waktu yang lalu perdagangannya mengalami keuntungan, apakah di waktu yang telah lalu perdagangannya mendapatkan kerugian, bagaimana agar di masa yang akan datang tidak terjadi kerugian yang sama, bagaimana di masa yang akan datang mendapatkan keuntungan yang lebih daripada tahun yang lalu. Kebanyakan orang untuk memajukan suatu usaha akan mengevaluasi apa yang harus dipikirkan, apa yang harus dilakukan di awal waktu yang baru.
Orang beriman demikian pula, ia melakukan perdagangan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ia melihat waktu yang lalu, sudah berapa banyak waktu yang digunakan untuk kebaikan, berapa banyak yang belum ia lakukan untuk kebaikan dan ia akan merencanakan kebaikan-kebaikan di masa yang akan datang agar ia tidak termasuk orang-orang yang merugi, orang-orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah dan tidak mendapatkan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta''ala.
Di dalam al-quran ada surat pendek, ayat pendek begitu mudah kita hafal,
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالْعَصْرِۙ
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
"Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran". (QS. Al Asr : 1-3)
Allah subhanahu wa taala pun mengingatkan bagaimana diri kita memandang masa yang akan datang.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan". (QS. Al Hasyr : 18)
Lihatlah masa depanmu dan persiapkanlah apa-apa saja untuk yang ada di masa depan, baik masa depan dunia Maupun di akhirat kelak. Hari ini, di dunia ini, diri kita mempersiapkan bekal sebaik-baiknya, baik bekal untuk keluarga kita, bekal masa tua kita maupun bekal di mana kita sudah tidak lagi di dunia.
Hadirin sidang jum'at yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala, marilah kita memperbaharui niat kita untuk memperbaiki diri di awal waktu, di tahun yang baru ini agar benar-benar tahun ini menjadi tahun yang lebih baik, tahun yang penuh keberkahan bagi diri kita dalam mendapatkan ampunan Allah, dalam mendapatkan kasih sayang Allah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengingatkan tentang orang-orang yang berhijrah. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berhijrah dari Makkah ke Madinah, kemudian ada orang-orang yang berhijrah dari Mekah ke Madinah bukan karena ingin mendapatkan keridhoan Allah dan mendapatkan kecintaan baginda Rasulullah SAW, tetapi ia ingin mendapatkan wanita yang ingin dinikahinya. Maka rasulullah mengingatkan kepada kita semua.
الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
"Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan.". (HR. Bukhori No. 52)
Oleh karena itu senantiasalah diri kita mengulang-ulang bahwa diri kita melakukan kebaikan hanya lillahi taala, lillahi taala, lillahi taalaa.
Sesungguhnya yang ingin kita dapatkan adalah keridaan Allah keridaan Baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi was semoga tahun ini menjadi tahun yang lebih baik bagi diri kita, dalam berusaha memperbaiki diri, mendekatkan diri kita kepada Allah subhanahu wa taala.
Abiyelkahfi
@Masjid Ashabul Kahfi/12 Juli 2024